Prosesi lamaran pun telah selesai di gelar dan Rista telah
resmi dilamar oleh mas Randy kekasihnya, tanggal pernikahan pun telah di
tentukan oleh kedua pihak keluarga
Rista :
Alhamdulilah, ucapnya dalam hati…Makasih, karena mas telah menepati janji mas
padaku, mas telah melamarku dan tidak lama lgi aku akan menjadi istrimu
Rendy : Iya, sama2
sayang aku juga senang akhirnya sebentar lagi kita akan menikah…(sambil
memegang kedua tangan rista)
Rista : Rasanya
seperti mimpi, semoga tidak ada halangan merintang ya????
Rendy : Iya saying,
amin…Sayang besok lusa aku akan pergi ke luar kota
ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, sayang kamu nggak papa kan menyiapkan
pernikahan kita sendiri????
Rista : Iya sayang
aku mengerti, taka pa bila ku harus mengurusnya sendiri, dan aku akan buat
pernikahan kita menjadi pernikahan terindah dalam hidup kita…..
Rendy : Makasih sayang…J (sambil tersenyum memandang wajah
Rista yang berseri-seri)
Ke esokan harinya Rendy berangkat ke Bali untuk mengurus
pekerjaannnya yang masih tertunda, hari itu rasanya Rista merasa itu adalah
hari terakhir Rendy memeluknya dengan penuh cinta yang selama ini dia rasakan.Rista
merasa ia akan kehilangannya.
Rendy : Sayang, aku pamit ya kamu baik-baik di rumah ya…!!!
Rista : Iya saying hati-hati
Rendy : Aku pasti
akan hati-hati dan aku kan
kembali untukmu saying (sambil memeluk dan mencium kening calon istrinya itu)
Rista sibuk mempersiapkan pernikahannya sedangkan Rendy
sibuk dengan pekerjaannya bersama relasinya yang kebetulana adalah seorang
wanita. Rendy yang semakin hari dekat dengan Adila relasinya di Bali , dan kedekatannya dengan wanita itu membuatnya lupa
akan pernikahan yang sedang di rancang kekasihnya di rumah. Dan ia lupa ada
sesorang wanita yang telah menunggunya di rumah. Nampaknya wanita itu telah
membuatnya lupa diri dan menduakan cinta Rista yang sangat tulus menyayanginya Hari
semakin dekat dengan pernikahannya, setelah selesai mempersiapkan pernikahannya
lalu Rista menghubungi Rendy.
Ti rit ti rit terdengar HP bunyi di kamarnya Rendy ia
bergegas mengangkat telfon itu, suara rista terdengar
Rista : Hallo saying,
maaf aku baru menelponmu. Aku ingin memberitahumu bahwa aku telah selesai
menyiapkan pernikahan kita, saying kapan kamu pulang???? Tanya Rista pada keksihnya
Rendy : Iya sayang,
kalau urusan qu di sini sudah selesai aku pasty pulang
Rista : Iya sayang
aku tunggu kedatanganmu (Rista seolah tak sabar tak sabar menunggu
kedatangannya)
Rendy : Iya sayang,
udah dulu ya aku mau istirahat aku capek. I Love You sayang
Rista : Iya selamat
istirahat, Love You to sayang (menutup telfonnya)
Akhirnya Rendy pun tiba di Jakarta , kala itu Rista ingin segera bertemu
dengan calon suaminya, namun sebelum ke tempat suaminhnya ia mampir ke sebuah mall
untuk membelikan hadiah untuknya. Namun hari itu langit seakan runtuh, Rista memergoki kekasihnya kekasihnya sedang
berciuman dengan wanita lain di sebuah cafe. Betapa hancur hati Rista, hancur
berkeping-keping tak lagi ada yang tersisa. Hanya sakit yang ia rasakan.
Rista : Sayang, kamu?????kamu lupa kamu calon suami aku, Kamu
lupa besok itu hari pernikahan kita ….?????? Hikz hikz ia menangis dan pergi
meninggalkan café itu
Rendy : Sayang,
maafin aku???? (mengejar Rista)
Rendy berusaha menjelaskan semua pada Rista,namu ia tak
menghiraukan Rend. Hari itu adalah hari yang paling menyakitkan untuk seorang
Rista kekasihnya mendua dan meninggalkannya tepat di hari pernikahannya. Dan
akirnya pernikahan yang telah di persiapkan oleh Rista pun gagal, Rista menjadi
seorang gadis yang pendiam dan tertutup perasaan sakit yang ia rasakan teramat
sangat dalam, kejadian itu bagaikan tertipa lahar gunung yang meletus, ia sama
sekali tak mengira jika orang yang sangat ia sayangi tega meninggalkannya
2 tahun berlalu dan Rista pun tak pernah berkomunikasi
atauupun bertemu dengan Rendy sejak itu. Karena ia ingin melupakan masa lalunya
yang pahit. Namun waktu ternyata mempertemukan mereka kembali. Waktu itu Rendy mengendarai
sepeda motor balap dengan kecepatan tinggi, dari arah berlawanan ada sebuah
truk yang berusaha menyalip truk di depannya sama-sama melaju dengan kecepatan
tinggi akhirnya tabrakan pun tak bisa di hindari, seseorang telah tergeletak
bersimpuh darah di sekujur tuubuhnya. Dan Rista menyaksikan kejadian itu, ia
sangat terkejut ketika melihat seseorang itu adalah Rendy mantan kekasihnya
yang pernah meninggalkannya sesaat sebelum pernikahannya.
“Mas Rendy”????? maas rendy bangun, mas bangun kamu harus
bertahan”
Lalu di bawanya Rendy kerumah sakit
“Dokter bagaimana keadaan teman saya” Tanya rista pada
doketr y
“Dia kehilangan banyak darah dan dia harus segera
mendapatkan tranfusi darah secepatnaya”
“Baiklah kalau begitu ambil darah saya saja dokter, tapi
tolong rahasiakan ini padanya dokkter”, rista tak tega melihat orang yang di
sayanginya tergeletak tak berdaya
“Baik lah nona pihak rumah sakit akan merahasiakan
hal ini dari pasien itu” kata dokter
Keadaan Rendy memang sangat kritis waktu itu namun Rista telah
menyelamatkan nyawanya kala itu. Dan akhirnya Rendy pun mampu bertahan dan
melewati masa kritisnya dan ia pun berangsur sembuh.
Rista yang sejak 3 tahun lalu telah di vonis dokter menderita penyekit leukemia,
namu ia tak pernah menceritakan itu pada orang tuanya .Hari pun di lalui Rista
dengan berbagai macam terapi dan pengobatan namun kini penyakitnya telah
menginjak stadium akhir, Rista yang saat itu masih berada di Jogja meneruskan
studynya, ia yang jauh dari orang tua membuatnya tak kelelahan mengurus dirinya
sendiri. Saat itu ada sebuah acara di kampus Rendy sangat bahagia bias berbertemu
dengan Rista lagi setelah bertahun2 lamnya berpisah, ia tak menyangka akan di
pertemukan kembali dengannya, lalu iya mencoba menyapanya
“Hay Ris, nggak nyangka ya kita ketemu lagi di sni???
“Iya Ren, kamu kuliah di sini juga”
“Iya Ris, aku baru beberapa minggu kuliah di sini Karen 2
bulan lalu aku kecelakaan di depan kamus ini dan aku harus istirahat total,
kamu apa kabar”
“Oh yha, seperti yang kamu liat aku baik-baik saja kan …!!! Oh ya pacar kamu
kemana kok nggak kamu ajak ke kampus????tanyanya penasaran
“Aku sudah lama putus dengan wanita itu ternyata tak ada
wanita yang baik selain kamu, dia juga meninggalkan aku dengan laki-laki
lain???(Rendy menceritakan semua kejadian yang menimpanya selama 2 tahun
belakangan ini)
Rendi merasakan ada sesuatu dalam dirinya sepertinya dia
dan Rista adalah satu, tiba-tiba Rista ia mimisan lalu jatuh pingsan, (gubrak)
Lalu Rendy segera membawanya kerumah sakit
“Dokter bagaimana
keadaannya, ia sakit”?????
“Dia menderita Leukimia stadium akhir” kata dokter padanya
“Apa, leukemia stadium akhir dok????? Terbengong, sedih dan
kaget
Gadis yang saat itu terbaring lemah di hadapannya itu
adalah Rista ia tak penah menyangka ternyata selama ini iya menyembunyikan
penyakitnya dari dirinya, ia mencoba menghubungi keluarganya dan ,ibunya pun
kaget dserta teriak histeris mendengar kabar dari Rendy, lalu segera berangkat
ke Jogya untuk melihat keadaan anaknya itu. Rendi menemukan sebuah Diary di
tasnya,. Belum sempat membacanya dokter memberitahukan pada keluarganya bahwa keadaan
Rista semakin kritis, Rendy berada di sampingnya “Rista bangun, kamu pasti
sembuh dan pasti kamu juga kuat aku ada di sini di dekatmu kamu harus bertahan”
katanya pada Rista yang sudah semakin kritis, Rista sempat membuka matanya dan
berbisik pada Rendy “Mas Rendy Aku Sayang Kamu” hingga akhirnya pun dia
meninggal, suara tangis pun pecah mengiringi kepergian . Rendy sangat menyesal
pernah menyia-nyiakan wanita seperti dia, dia masih tak percaya jika Rista
telah tiada hingga sesaat setelah pemakaman Rendy pun merasa Rista masih selalu
ada di dekatnya bersamanya dan menemaninya ia sekarang hanya bisa menangis. Keesokan harinya dia membuka buku diary yang
ia temukan dalam tas Rista di dalam buku itu ternyata semua tentang Rendy mulai
dari perkenalan, pacaran hingga kejadian itu yang membuat Rista kehilangan
Rendy., ia baca lembar demi lembar buku itu dan dia menemukan tulisan yang
isinya adalah
Teruntuk Mas Rendy
“Aku tak pernah tahu apa yang membuatmu dulu menghianatiku,
aku tak pernah mengerti apa yang buatmu menduakanku dan meninggalkanku dengan
sejuta janji yang kau ucapkan. Tahu kah kamu hatiku terasa tercabik-cabik
melihat seorang yang aku sayangi telah meninggalkan aku di saat hari
pernikahanku, 2 tahun berlalu aku berpisah denganmu namun jauh dalam hatiku aku
masih sangat menyayangimu berharap kau akan menemuiku dan menepati janji kita
bahwa kita akan hidup bersama selamanya. Seandainya kamu bisa memahami hatiku
saat itu kamu tak akan melukaiku I LOVE YOU FOREVER RENDY”. Aku akan selalu
menunggumu hingga batas waktuku, hingga waktuku aku akan meninggalkanmu
selamanya”
“Aku bahagia bisa bertemu denganmu lagi,aku bahagia bias berkorban
untukmu walapun mungkin kamu tak pernah tahu apa yang aku lakukan untukmu saat
aku terbaring koma tak berdaya di sebuah rumah sakit , tubuhmu yang berlumuran
darah membuatku meneteskan air mata yang tak hentinya qu memohon untuk
kesembuhanmu. Hatiku yang masih menyayangimu mendorong qu untuk mendonorkan
semua darahku untukmmu, mungkin saat kau baca ini aku sudah tak bias lagi
memelukmu, tak bias bersamamu lagi.. Maafkan aku meninggalkan darahku dalam
jiwamu, selamat tinggal mantan kekasihku yang paling aku sayang”
Di bait tengah terdapat sepucuk puisi yang juga tertuju
untuk Rendy
Senyumlah saat dirimu mengingatku
Karena saat itu, aku sangat mengharapkanmu
Menangislah ketika kau mengenangku
Karena saat itu, aku tak lagi ada di dekatmu
Wahai hati, terpejamlah mata indahmu
Karena saat itu, jiwaku akan terasa bersamamu
Karena ragaku tlah tertinggal dalam hatimu
Tiada lagi yang bisa ku genggam saat ini
Selain aku kau dan kenanganku
Mata cantik yang dulu buatku mengagumimu
Kini aku tak bisa merasakan indahnya cinta
Cinta yang lain selain dirimu
Hatiku terasa hampa tanpa hadirnya
Sosokmu dalam hariku, dalam mimpiku
Karena hati, jiwa dan raga ini adalah milikmu
Cintamu tak kan
pernah melepaskan ragaku
Sedangkan sayapku telah patah karena lukamu
Betapa pun jiwa tlah terpikat oleh
sosok lembut
Yang ceria dalam kesunyianku
Namun ia tak dapat membuatku
tertawa
Karena cintamu telah mengalir
dalam darahku
Menyatu di dalam ragaku yang mati
Kau bagaikan
serpihan pecahan kaca
Yang tajam dan
melukaiku
Menenggelamkanku
dalam kesunyian
Kesepian,
kesendirian dan penantian
Namun aku harus
tegar berdiri
Dan terbang jauh
meninggalkanmu
Hingga aku mampu
untuk melupakanmu
Dan kini hanyalah penyesalan yang di rasakan oleh Rendy,
dia tak sempat mengucapkan kata maaf untuknya. Dia meyesal pernah
menyia-nyiakan seorang wanita yang
begitu tulus menyayangi dan mencintainya dengan sepenuh hatinya . Hingga tiba
ajalnya pun Rista masih sempat mengatakan bahwa ia mencintainya. Hanya tangisan
yang sekarang ia rasakan saat ini, namun ia sadar jika tangisannya tak kan pernah mampu
membuatnya kembali
“Maafkan aku Rista, aku tahu tangisan ku tak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar